Wednesday, February 6, 2008

::dis-dis-dis-dis-dis::



dice[dis]
...
kalau episode dis-dis-dis-dis yang sedang dialami saat ini bisa disejajarkan dengan dice yang dibaca dadu,mungkin memang benar adanya.ada banyak dis- sedang menghantui,dan saya agak malas membuka kamus untuk mencari makna dari kata dis-,untuk sekadar membandingkan dengan kata dice-dadu.
..
tulisan di atas,nggak nyambung, saya sedang dis-order..
..
tapi, kalau dis- sebagai awalan kata boleh saya maknai sebagai dice-dadu, maka saya sedang dalam keadaan dis-orientasi karena ada banyak pilihan yang harus saya yakini memang harus saya lakukan sebagai konsekuensi bermain dengan dice[dis]dadu.
pilihan yang membingungkan dan membuat saya harus berpikir berulang kali untuk menentukan berapa kali saya harus memutar tangan dan melempar dice[dis]dadu ke tanah agar angka yang saya inginkan benar-benar u
baru pada tahap penentuan itu saja saya sudah sangat bingung, menuju ke tahap selanjutnya,setelah saya tahu berapa angka yang keluar dari dice[dis]dadu itu saya semakin bingung.
dan saya benar-benar dis-orientasi,karena dengan begitu banayak angka yang muncul dari dice[dis]dadu yang saya kocok,ternyata menuntut saya untuk membaca lebih banyak lagi.
lebih banyak membaca membuat saya lebih dis-orientasi.
jadi saya semakin dis-orientasi karena pertama,angka yang keluar dari dice[dis]dadu adalah 6,yang berarti saya harus menyelesaikan semua teks yang se-harus-nya saya baca dan saya summary,kedua,karena saya harus membaca lebih dan lebih lagi,maka semakin dis-orientasi lah saya,
karena dengan demikian,
skripsi saya akan semakin tidak terurus,
tidak tersentuh,
bahkan mungkin,akan semakin tidak terpikirkan.
..
baru episode dice[dis]1 : dis-orientasi
..
to be continued

[tamansari-feb06,08-15:02pm]

No comments: